Taat = Beres

Assalamu’alaikum wr. Wb

Segala puji hanya milik Allah Yang Maha menatap, Yang Mengendalikan Segala urusan dan Yang Menakdirkan segala sesuatu.

Kenapa kita tak pernah tenang? Kenapa kita banyak masalah? Kenapa anak kita menderita sakit berkepanjangan? Kenapa kita miskin? Kenapa ada yang selalu gundah gulana ditengah melimpahnya harta? Kenapa banyak wanita yang menangis di istananya? Kenapa ada yang banyak hutang? Kenapa kita menderita berkepanjangan? Seakan-akan kita ditakdirkan hanya untuk menjalankan kesulitan demi kesulitan yang tak ada ujungnya. Kenapa semua itu terjadi? Kenapa semua itu terjadi? Jawabannya hanya satu. Karena kita terlalu sibuk memikirkan apa yang tidak seharusnya kita pikirkan.

Ada seorang majikan berkata kepada pembantunya; “Wahai Hamba Sahayaku, taati saja perintahku. Ku suruh ngepel laksanakan dengan baik, kusuruh nyetrika laksanakan, kuperintahkan cuci baju laksanakan, kuperintahkan bersihkan pekarangan bersihkan, kusuruh masak lakukan. Pokoknya laksanakan apa saja yang kuperintahkan. Nanti akan aku cukupi semua kebutuhanmu, rizkimu akan aku cukupkan, engkau akan aku sejahterakan, anak-anakmu akan ku urus dan aku sekolahkan, keluargamu juga akan aku sejahterakan. Jika kau mentaatiku, akan aku bereskan semua urusanmu karena aku punya segalanya.”

Coba bayangkan jika yang dilakukan Hamba Sahaya itu adalah hal sebaliknya yang tidak disukai majikannya. Disuruh ngepel malah kabur, disuruh nyetrika tidak benar malah merusak baju-baju, disuruh bersihkan pekarangan malah sibuk ngerumpi ngomongin orang dengan pembantu sebelah, disuruh beres-beres rumah malah berantakin rumah. Coba bayangkan hal ini pasti sangat menjengkelkan sang majikan. Si majikan pasti akan marah besar dan melakukan satu tindakan, bisa memecatnya, bahkan bisa juga mengurungnya dikamar mandi. Padahal sang majikan berjanji jika si hamba sahaya taat maka kebutuhan hamba sahaya itu akan dicukupi seluruhnya.

Saudaraku sekalian, analogi diatas perlu kita renungkan. Bahwa sebenarnya sumber dari masalah-masalah kehidupan kita selama ini adalah karena kita tidak taat kepada Allah. Kita terlalu sibuk memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya kita pikirkan. Kita sibuk memikirkan hutang, kita sibuk memikirkan jodoh, kita sibuk memikirkan masa depan, yang notabennya semua itu ada dalam genggaman Allah. Padahal jelas Allah menciptakan kita semata-mata untuk beribadah kepada-Nya. Kalau kita taat, maka Allah akan mencukupkan kebutuhan kita. Prinsipnya adalah, “jika taat maka dicukupkan.” Laksanakan saja perintah Allah wahai saudaraku! Disuruh shalat tepat waktu laksanakan, disuruh baca Qur’an laksanakan, disuruh tahajjud jalankan, disuruh sedekah lakukan, disuruh puasa lakukan, disuruh patuh orang tua lakukan, disuruh kerja cari nafkah lakukan, disuruh belajar lakukan. Pokoknya lakukan seluruh perintah Allah dan jauhi larangan-Nya maka hidup kita akan dituntunoleh-Nya.

Saudaraku, sekarang mari kita hisab diri sejenak untuk mengislah diri. Apa pernah kita berusaha selalu shalat tepat waktu berjamaah, apa pernah kita mati-matian berusaha untuk shalat khusuk, apa pernah Al-Qur’an kita baca setiap hari, apa pernah kita mati-matian menahan pandangan kita, apa pernah kita meniatkan karena Allah ketika berangkat kekantor, padahal seluruh kenikmatan diberikan Allah? Pernahkah kita bersyukur diberi telinga yang begitu indah sehingga bisa mendengar guru-guru kita menyampaikan ilmu, apakah kita pernah mensyukuri lidah yang diberikan Allah yang disetting dengan begitu sempurna diberi rasa asam manis pahit pedas manis sehingga kita mampu mengecap rasa. Lalu Allah atur juga air liurnya dengan sempurna komposisinya sehingga bisa melunakkan makanan yang hendak dicerna? Apa pernah Saudaraku?? Apa pernah?

Hal-hal seperti ini sangat sering sekali kita acuhkan, sementara dunia ini sibuk kita pikirkan mati-matian sampai lupa kepada Allah yang mengatur dunia ini. Inilah yang menyebabkan pertolongan Allah jauh pada kita. Kita terlalu sibuk pikirkan dunia tanpa pernah pikirkan Allah. Mau tidur bukan pikir Allah malah sibuk mikirkin hutang, memang siapa yang mau bayarin kalau bukan Allah? Padahal Allah perintahkan kita zikir ketika mau tidur. Dijalan kekantor bukan pikir Allah, malah pikirkan calon istri, padahal mudah bagi Allah menggelincirkan ban kendaraan kita sehingga kita jatuh. Padahal rizki juga Allah yang memberikan. Mau ujian kuliah bukan belajar dan berdoa, tapi malah sibuk ngelobi dosen.

Saudaraku, hal-hal seperti inilah yang seringkali membuat kita tidak pernah tenteram dalam menjalankan kehidupan. Padahal jika kita taat maka Allah akan menuntun kita, karena pada hakikatnya masalahpun Allah yang memberikan dan Allah juga yang mampu membereskannya. Kita harus yakin bahwa Allahlah yang menolong kita. Allahlah yang memberi rizki dan Allahlah yang menggenggam alam semesta ini.
Mudah-mudahan tulisan saya yang sederhana ini bermanfaat khususnya buat saya dan saudaraku yang membaca. Bukan ingin menggurui tapi hanya ingin mengajak rekan-rekan sekalian untuk menyadari hanya Allahlah sumber ketenangan. Demikianlah saudaraku, mudah-mudahan tulisan membuat kita semangat untuk melaksanakan perintah perintah Allah. Amin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

NAMA SAYA ALDO INDARMAWAN ADALAH SPESIAL

Saya sangat spesial karena saya dilahirkan dari keluarga yang begitu indah. Nama ayahku Haryanto. Ia seorang anggota Kepolisian Republik Indonesia yang sudah cukup lama mengabdi untuk negeri ini. Kegigihan serta tanggung jawabnya ketika mengabdi untuk negeri dan untuk keluargaku selalu menghasilkan kekaguman didirinya untukku. Lalu Ibuku bernama Rochayati, dia seorang pribadi yang juga mengagumkan, ia mencurahkan hidupnya untuk negeri sebagai pahlawan tanpa tanda jasa selama puluhan tahun. Ibuku ini sangat mengagumkanku bahkan melebihi kagumnya diriku pada ayahku. Ibuku ini seorang manager dirumahku. Ia mengatur keadaan rumah yang sangat berantakan setiap harinya oleh anak-anaknya. Ditengah lelahnya jiwanya bekerja, ia tak pernah ragu menjadikan sisa tenaganya sebagai pelita dirumah kami.. Aku bangga pada keduanya..

Pendidikan dasarku kuhabiskan di Rawa Barat 07 Pagi dibilangan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Disana aku termasuk siswa yang cukup pandai karena selalu mendapatkan peringkat 10 besar setiap penerimaan raport yang membuatku kadang-kadang merasa sombong sedikit. hhe. Kegiatan Ekstrakulikulerku disana adalah Drum Band yang selalu mendapatkan piala setiap kalinya ketika mengikuti lomba. Walaupun peranku hanya sebagai pianikawan, tetapi tetap saja kebanggaan selalu menghinggapi diriku ketika itu karena selain bertugas memainkan pianika, aku seorang pianikawan dalam kegiatan drum band juga dituntut untuk pintar berorganisasi untuk membuat kolaborasi barisan yang indah.
Lulus SD, aku langsung ditempatkan di SMPN 13 Jakarta Selatan. Sekolah yang cukup favorit dibilangan Kebayoran Baru Jakarta Selatan selain SMP 19 dan SMP 12. Disekolah menengah ini, tidak ada yang spesial dari kegiatanku walaupun sebenarnya aku juga masih selalu mendapatkan peringkat 10 besar dari setiap rapot-rapotku.

Masuk SMA, ada ombak yang tak jelas datangnya dari mana mendamparkanku di SMAN 90 Jakarta yang terletak sangat dekat dengan kediamanku. Disanalah aku mulai merasa hidup. Disana aku mengenal futsal. Salah satu bidang olahraga yang sampai saat ini masih menyita perhatianku. Olahraga yang membuatku gembira setiap saat, olahraga yang membuatku bercengkrama dengan teman-teman yang begitu mengesankan, olahraga yang membuatku mampu berkoordinasi dalam limpahan keringat, olahraga yang membuatku mampu melepaskan beban yang ada, olahraga yang membuatku menghasilkan piala-piala kebanggaan yang sangat kubanggakan sampai saat ini. Sampai-sampai semboyanku saat itu adalah “life is the game, futsal is for real”, hha! Sebuah ungkapan konyol yang begitu lucu jika kukenang saat-saat ini. Selain aktif di ekskul futsal aku juga aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah. Banyak sekali kegiatan yang kupanitiai saat itu selama satu tahun menjabat. Namun ada satu hal yang sangat disayangkan bahwa saat itu aku tak terlalu serius menjalaninya karena tak sadar betapa pentingnya organisasi yang baru aku sadari satu tahun belakangan ini.

Sekarang aku kuliah di Universitas Nasional Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Jurusan Komunikasi-Advertising. Sebuah kesempatan yang tak banyak dimiliki orang lain untuk mengecap bangku perguruang tinggi. Dan disini aku berjanji untuk menjadi sesuatu yang bisa membuat Allah tersenyum dan kedua orangtuaku bangga. Walau tak aktif organisasi dikampus, ternyata Allah menuntunku aktif oranganisasi kecil dilingkungan rumah sebagai Anggota Karang Taruna dan menjadi Ketua Remaja Mushola.

Menjadi Ketua Remaja Mushola sebenarnya tak pernah kubayangkan dan sama sekali tak pernah kuharapkan hadir walau dalam mimpi sekalipun. Hal itu dikarenakan aku sama-sekali tak memiliki dasar agama yang baik. Bahkan bisa dikatakan aku adalah manusia dungu yang jarang menunaikan shalat berjamaah di Rumah Allah bahkan dirumah sekalipun karena kebodohanku yang tak mampu melihat kebesaran Allah yang tertutup oleh asumsi-asumsi dangkalku tentang-Nya dan akibat ceteknya ilmu pengetahuanku yang dengan bodoh menyimpulkan logika-logika Allah dengan logikaku yang jelas jauh berbeda takarannya. Tapi inilah pertolongan Allah padaku. Ini bukti kasih-sayangya untuk hambanya yang mempunyai hati yang belum mati(walau sudah redup). Disinilah aku berorganisasi kecil-kecilan sebagai leader, dan inilah titik awalku untuk mewujudkan harapanku menjadi model manusia muslim untuk mencapai manusia sukses dan mulia (derajat ihsan)

Untuk mencapai derajat Ihsan tentunya diperlukan komitmen yang kuat dan perencanaa yang besar. Untuk itu, aku membuat sebuah rencana hidup yang insya Allah akan aku jalankan sekuat tenaga untuk mencapai derajat ihsan itu. Ya Allah, inilah proposal hidupku:

KEGIATAN WAKTU/HARI
Tidur 7 Jam
Baca Buku 2 Jam
Olahraga 1 Jam
Nonton TV 4 Jam
Ibadah 5 Jam
Interaksi Sosial 2 Jam
Interaksi Keluarga 3 Jam
Kegiatan Menghasilkan Uang 2 Jam


Untuk menambah Ilmu yang akan menopang tujuan hidup, aku memutuskan menunjuk 3 Guru di bidangnya untuk aku jadikan ladang Ilmu:

Guru Ilmu Pendidikan
Untuk mengembangkan potensi diri dan bisa bersaing dalam tatanan kehidupan global, aku menjadikan dosen-dosen dikampus sebagai ladang ilmu pengetahuan. Pelajaran yang disampaikan mereka akan aku serap sekuat tenaga sebagai perbendaharaan pengetahuan sebagai modal dalam kehidupan kedepan. Selain itu, aku juga akan memaksa diriku untuk sering datang ke perpustakaan-perpustakaan dan took-toko buku serta menghadiri seminar-seminar yang dapat menunjang bidang yang kugeluti.

Guru Spiritual
Untuk menjadi sukses sekaligus mulia dunia akhirat dan mendapatkan keseimbangan dalam hidup, kupaksakan diriku untuk menimba Ilmu Agama Islam yang kuyakini sebagai sistem terbaik yang ada didunia ini. Untuk meningkatkan kualitas spiritual, aku menunjuk guru Liqo’ku Ustad Nurman sebagai sumber pengetahuan agama. Selain Ustad Nurman, aku juga akan memaksa diriku untuk selalu mengikuti kajian bulanan Majelis Manajemen Qolbu oleh K.H. Abdullah Gymnastiar yang selalu diselenggarakan setiap bulan diminggu kedua di Masjid Istiqlal, Masjid Bank Indonesia, Masjid Raya Pondok Indah dan mengikuti Kajian Lepas Kerja Tafsir Al-Qur’an Tematik yang diadakan setiap Jum’at.

Guru Olahraga
Selain kebutuhan akan ilmu dan kebutuhan spiritual, aku juga harus memenuhi kebutuhan jasmaniku sebagai penunjang kegiatanku sehari-hari. karena tubuh yang sehat adalah kunci jiwa yang kuat sebagai daya tahan tubuh dalam beraktifitas. Dalam bidang ini, aku menjadikan tempat latihan futsalku Adji Massaid Futsal Clinic sebagai tempatku berkoordinasi dalam membentuk katahanan tubuh.

Jamaah Tablig Saudara Kita

Ass akhi..
Saya sedih dengan cara berfikir antum terhadap sesama Muslim..

         Jangan kau larikan dirimu dari kenyataan. JT sudah begitu banyak berbuat untuk agama Allah akh. Mereka mengajak orang-orang shalat berjamaah ke Masjid. Mereka hidupkan sunnah-sunnah Rasul dilingkungannya. Yang sudah jelas ketaatannya. Cara makan, cara dakwah, buang hajat, memberi salam yang dicontohkan Rasul, menghidupkan silaturahmi, dakwah ke daerah-daerah untuk mengajak orang kepada Allah, ke Thailand, Amerika, Inggris, Bangladest, ke NTB, NTT, Papua dll. Mereka dihina, diludahi, dicaci, dimaki, diasingkan, dianggap orang bodoh dan sebagainya. Tapi mereka ttp fikirkan agama ini Akh. Mereka hidupkan tahajjud dimalam yg dingin, hidupkan duha, puasa senin kamis, mereka fikirkan mushola yang sangat kosong-kosong setiap hari agar bisa makmur, mereka risaukan orang-orang yang tidak menjalankan agama Allah agar bisa kembali. Dan sudah banyak orang-orang yang datang kemasjid berkat mereka. Mereka sudah menyebar ke seluruh pelosok dunia akh, membawa bendera islam.. Ingin mengajak manusia-manusia kembali kpd Allah..

          Harusnya kita Tanya kepada diri kita akh, sudah silaturahmikah kita setiap hari kepada setiap muslim muslim? Andai kaki Rasul diberi tinta maka penuhlah jazirah arab dengan tinta itu lantaran tak ada pintu yang tak di ketuk rasulullah. JT sudah melakukan itu akh setiap harinya. Sudahkan kita seperti itu akhi? Sudahkah tiap saat kita dzikir? Sudahkah kita matia-matian berusaha shalat khusu? Sudahkah kita mengajak orang2 pada kebaikan(soleh scr sosial)? Sudahkah sunah2 Rasul antum kerjakan mati2an? Kurang lebih JT sudah melakukan itu akh. Mereka punya ilmu dan mereka banyak amal. Tidak seperti kita  yang hanya banyak ilmu tp sedikit amal. Kita selama ini terus berkutat pada masalah bid’ah akh, yang sebenarnya kita juga belum tau secara jelas apakah hal2 yg kita angap bid’ah itu adalah bid’ah.

          Bid'ah yang antum sematkan ke JT seharusnya tidak perlu dipublikasikan ke orang lain akh. Hal ini hanya membuat stigma negatif terhadap JT. Dan membuat silaturahmi kpd orang yang menganggap bid'ah putus terhadap JT, padahal JT juga kaum muslimin yang harus kita pikirkan sebagai saudara. Telan saja sendiri akh bid'ah yang antum anggap itu, karena Rasulpun tidak pernah memerintahkan kita untuk membid'ah-bid'ahkan muslim yang lain. Rasul hanya memerintahkan kita untuk mengajak orang lain taat kpd Allah. Kalupun mereka bid'ah akh, apakah antum sudah bersilaturahmi kepada mereka meminta penjelasan mengenai apa-apa yang antum angap bid'ah itu?
Kalau ternyata belum, maka silaturahmilah akhi.. agar tak melihat hanya dari satu sisi saja..

          Saya berlindung kpd Allah untuk hal ini. Saya buka JT. Saya bukan ingin mendebat antum dan menyudutkan. Tapi inilah fikir saya terhadap saudaraku. Rasanya kurang bijak, jika JT yang sudah mengamalkan bermacam-macam sunah2, menegakkan kalimat Allah, orang2 yang zuhud, antum pandang sebelah mata. Dan ini bisa memecah umat.

          Dikampus saya, ada teman saya yang sering ikut tahlil, lalu ada teman yang lain mengatakan hal itu bid'ah dan neraka yang menunggunya. Setelah berdebat panjang lebar, akhirnya orang yang sering tahlil itu kecewa dengan kesimpulan temannya yang menghakimi dirinya bid'ah. Antum tau apa yang terjadi selanjutnya??
Teman saya yang tahlilan itu, tak pernah lagi datang kemasjid karena sebab musabab di hakimi sebagai pelaksana bid'ah. Sedih bukan kepalang saya dengan kjadian ini.

Rasanya amal-amal soleh JT sudah cukup menjadi jawaban atas bid’ah yang antum sematkan kepada mereka akh.

Mudah-mudahan Kita menjadi umat yang selalu iri melihat orang lain taat kepada Allah.
Wass..

Aku Sayang Nenek

               Meninggal dan ditinggal merupakan hal yang pasti terjadi dalam kehidupan manusia. Kematian pasti akan datang kapan saja dan dimana saja. Tak ada yang pernah mengetahuinya. Dan tidak ada yang dapat memajukan dan memundurkannya barang sedikit. Semua sudah ditetapkan oleh Allah Tuhan Yang Menggenggam Alam Semesta.

             26 Desember 2009 merupakan hari yang sangat menyedihkan. Nenek yang ku cintai di panggil pemiliknya Allah SWT, kurang lebih pukul 11.45 wib. Aku yang baru pulang dari rumah saudara, seperti biasa langsung meyetel televisi. Setelah itu aku berjalan hendak kedapur dan seperti biasa selalu melihat ke kamar nenek dan melihat kembangkempis perutnya yang sedang bernafas. Kuperhatikan sekilas tampak tidak seperti biasanya. Kembang kempis nafas yang biasa turun naik itu kali ini seperti diam. Jantungku pun berdegup kencang dan ku coba menghampirinya. Setelah aku berjarak sangat dekat dengan nenek, ternyata nafas yang biasa berhembus itu memang sudah tidak ada lagi. Matanya terpejam dan mulutnya sedikit terbuka. Aku goyangkan badannya, kupanggil-panggil namanya tapi tak ada jawaban. Kontan saja air mataku jatuh. Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un. Nenek yang ku cintai, yang cerewet, yang lucu, yang setiap belanja pagi selalu berfikir, "si aldo mw makan apa ya hari ini", yang selalu memperhatikan cucu-cucunya, yang mengajarkan aku ngaji kini di ambil pemiliknya.. Nenekku tutup usia setelah 77 Tahun didunia ini.

Rasanya mau tumpah air mata ini kalau mengenang nenekku itu..

             Mudah-mudahan Allah menerimamu disisi-Nya nek. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosamu. Jangan takut ya nek di kuburmu, jangan sedih ya nek. Allah Maha Bijaksana nek. Al-Qur'an yang hampir setiap hari kau senandungkan itu, pasti akan menerangimu di sana. Karena itu janji Allah. Shalat Dhuha yang sering kau lakukan walau dengan terduduk karena tak mampu berdiri pasti menjagamu dari azab kubur. Tahajjud yang sering kau lakukan itu pasti akan menyejukkan kuburmu nek..

              Aku yang masih hidup akan berusaha selalu mendoakanmu nek. Kami sekeluarga mencintaimu. Kami selalu merindukanmu. Semoga kau tenang di sisi-Nya.
Mudah-mudahan kita sekeluarga akan dikumpulkan Allah di surga dan di jamu dengan sebaik mungkin. Allah yag menghidupkan dan Allah juga yang mengambilmu. Kami sekeluarga pun akan menyusul, tapi entah kapan. Mudah-mudah kami menyusulmu dalam keadaan terbaik nek. Dalam keadaan hati ini benar-benar yakin kepada Allah.

Semoga Allah Merahmatimu...

Infotainment Harus Di Beri "Pelajaran"


Kasus baru, muncul di Televisi. Luna Maya mengatakan dalam Twitternya, Infotainment lebih rendah dari Pelacur. Hal ini kontan membuat saya tertawa. Kata-kata yang selama ini sering terlintas didalam hati kini disebutkan oleh wanita cantik asal Bali itu. Kata-kata itu ditulis distatus luna dlm akun twitter LunMay. sepulang nonton primieri Sang Pemimpi. Anak Aril Peterpen yang sedang digendong Luna terbentur kamera salah satu kameramen infotainment. Kontan hal ini membuat Luna marah dan dilampiaskannya di Twitternya. Hal ini ternyata mengundang kemarahan Infotainment atas sikap Luna yang dianggap luna merendahkan Infotainment itu. Rencananya PWI akan memboikot Luna Maya dan akan menjerat Luna menggunakan undang-undang ITE.

Kejadian ini jelas semakin menunjukkan arogansi Infotainment yang benar-benar tidak merasa bersalah atas kejadian ini. Bukannya melihat dirinya sendiri, mereka malah seratus persen menghukum luna dengan akan menjeratnya secara hukum. Padahal, jika tak ada api maka tak ada asap. WI tidak mau melihat apakah pekerjaannya selama ini sudah meresahkan orang lain atau tidak. Mereka bekerja hanya mementingkan kepentingannya sendiri tanpa punya rasa tanggung jawab terhadap masyarakat.


Kita, Masyarakat bisa menilai bahwa pekerjaan Infotainment merupakan tindakan PEMBODOHAN terhadap masyarakat. Semakin hari tayangan infotainment semakin tidak terkontrol. Aib orang dicari-cari, kesalahan orang digembar-gemborkan, perselingkuhan dijadikan konsumsi publik. Huh!!! Sangat merusak moral masyarakat, mengingat televisi punya kekuatan besar dalam membentuk opini publik, dan tingkah laku khalayak yang menyaksikan...

Untuk itu, kita masyarakat punya andil yang sangat besar dalam menentukan bahwa infotainment tidak layak tampil ditelevisi.  Kita harus mengambil sikap tegas untuk tidak menonton lagi tayangan-tayangan infotainment dan mengajak keluarga dieumah untuk meninggalkan tontonan gosip. Karena semakin ditonton maka WI akan semakin senang bekerja, mereka akan menganggap bahwa tayangan mereka dibutuhkan masyarakat. Atau kita juga bisa menggerakkan massa untuk mendesak pemerintah melarang tayangan infotainment melakukan Pembodohan kepada masyarakat dengan Demonstrasi atau yang lain-lain. Karena pemerintahpun selama ini diam saja bahkan memberikan ruang gerak bebas bagi tayangan-tayangan buruk yang merusak masyarakat. Karena didalam kode etik jurnalistikpun, banyak sekali kata-kata yang mutitafsir yang banyak dijadikan dalih mencari berita..

Wanita Kehilangan Pijakan

          Slogan-slogan emansipasi wanita sudah sangat melebar gaungnya. Wanita-wanita indonesia terlihat sangat antusias untuk ikut ambil bagian. Hal ini terlihat dari banyaknya kegiatan-kegiatan wanita yang sudah mulai terbuka serta masuknya wanita ke dalam dunia ketenagakerjaan secara besar-besaran.

          Hal ini tentunya berdampak positif terhadap kehidupan kaum wanita. Wanita tidak lagi dianggap seperti barang yang kotor sehingga tidak boleh keluar rumah, seperti pada zaman-zaman kerajaan yang menganggap aibnya seorang wanita. Sekarang wanita lebih berkembang, lebih mandiri dan lebih cemerlang baik karir maupun kecerdasannya. Dan ini membawa angin positif bagi kehidupan wanita itu sendiri dan juga mempunyai dampak negatif terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan.

          Sudah mulai diakuinya keberadaan wanita, ternyata membuat mereka tidak puas dengan keadaan mereka sekarang. Mereka sekarang menuntut hal-hal yang lebih jauh lagi yaitu persamaan hak dan kewajiban dengan kaum pria. Mereka terlalu terbawa dengan slogan emansipasi yang dimotori kebudayaan barat tanpa pernah sedikitpun tau dan mencoba untuk mengetahui apa dampak yang akan terjadi dari persamaan hak dan kewajiban tersebut. Mereka terlalu bergembira bisa keluar dari kekangan budaya yang selama ini membatasi  gerak hidup mereka, sehingga begitu hanyut dalam tawaran kebebasan yang ditawarkan kebudayaan barat tanpa pernah dengan teliti memahaminya.

          "Wanita adalah tiang negara. Apabila wanitanya hancur, maka hancurlah negara tersebut." Demikianlah sabda seorang manusia yang paling monumental didunia ini, Muhammad SAW. Beliau mencoba menjelaskan bahwa peranan wanita dalam kemajuan suatu bangsa sangatlah penting. Wanita merupakan tonggak peradaban manusia yang senantiasa menjadi kunci dari sempurnanya peradaban manusia. Seperti pada masa keemasan di zaman Rasulullah dan para sahabat.

          Keadaan wanita sekarang memang jauh berbeda dengan keadaan wanita tempo dulu yang sangat jelas dikurung oleh warisan budaya. Wanita sekarang lebih banyak keluar rumah, mereka bekerja dikantor-kantor ,mengembangkan karir, bekerja dipabrik-pabrik, dan lebih mandiri secara ekonomi. untuk mendapatkan status dan kedudukan dimasyarakat. Untuk mendapatkan hal tersebut mereka dengan  rela meninggalkan kewajiban mereka sebagai seorang Ibu dari anak-anak mereka. Ketika berangkat bekerja, kebanyakan mereka menitipkan anak-anak mereka di panti penitipan, menitipkan anak-anak di rumah kakek dan nenek mereka karena mereka akan bekerja. Tugas dan tanggung jawab mereka sebagai seorang ibu mereka limpahkan kepada sekolah-sekolah yang dianggap mampu mengurus anak mereka. Dan hal ini menyebabkan, terhapuslah peran ibu.



powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme